SURATMAN GUMINAH
Pasti pusaka ini sangat anda kenal jika berkunjung di kota kami Pekalongan, di kalangan perkerisan keris yang satu ini dianggap rekan, karena SURATMAN GUMINAH menurut pakem dhapur keris memang tidak ada. Dapur Tilam upih, tilam sari, atau brojol bisa menjadi SURATMAN GUMINAH jika berada di kota Kami Pekalongan.
Sebenarnya Suratman Guminah adalah sebutan pusaka yang memiliki ciri khusus pada bilahnya dinamakan ketib, ada yang bulat ada yang seperti koin ada pula seperti koin tumpuk disebut "suratman ketib latrek", sedangkan Guminah sendiri memilik ciri khas ketika sisi tajam bilah di pukulkan/diketok di sebuah koin maka koin akan akat tertancap dan menempel,tanpa melukai ketajaman bilah pusakanya.
hal ini diyakini sebagian kalangan perkerisan Pekalongan bahwa dalam pembuatannya pusaka ini memeliki campuran bahan keis brojoguno yang melegenda mampu menembut baju besi.
dan oleh sebagian kalangan pecinta isoteris pusaka, keris ini diyakini mambawa kerjekekian, secara khusus memudahkan pergaulan, perdagangan, dan sangat cocok dimiliki khususnya pedagang, wirausahawan, dan pengusaha karena keris ini cenderung tidak pemilih artinya dapat dimiliki siapa saja.
Keris pusaka ini biasanya memang tidak diwarangi untuk menampilkan oranamen yang apa adanya.
KETERANGAN PUSAKA
DAPUR : TILAM UPIH (SURATMAN GUMINAH)
PANJANG BILAH : 35 cm
PANJANG PESI : 6 cm
TANGGUH : ESTIMASI ERA MATARAM
MAHAR : Rp. 1.500.000