KODE : MP. 735
PENGAWAK WAJA
TUAH DAN PAMOR PUSAKA
TUAH : KERIS PAMOR KELENG atau tanpa pamor mengibaratkan pengabdian yang tulus dalam jiwa manusia, kiris keleng biasanya dibuat sang empu dengan tujuan kebutuhan kesentosaan, ketentraman dan nilai spiritual akan kejujuran, simbul unsur bumi atau "bantolo" terdapat pada keris keleng.
PENGAWAK WAJA. Ini istilah untuk keris TANPA pamor sama sekali. Pada keris muda, Pengawak Waja memang tidak diselipi bahan pamor, tetapi pada keris tua masih mengandung bahan pamor walau tidak kelihatan karena penempaan dibuat ratusan kali bahkan ribuan kali lipatan sehingga sudah menyatu dan luluh bilahnya. Hanya tampak seperti urat halus atau serat saja. Tuahnya susah dibaca, hanya mereka yang mengetahui ilmu esoteri saja yang bisa membaca.
Keris pusaka ini sering dicari dan diminati oleh kalang spiritualis perkerisan karena mengisyaratkan ketentraman hidup.
sedikit wacana tentang salah kaprah penamaan Pamor :Salah kaprah penyebutan pamor Sedayu, ini salah, karena Sedayu adalah daerah yang banyak membuat keris pada jaman Majapahit dengan empunya yang terkenal Empu Pangeran Sendang Sedayu. Buatannya hanya berpamor sedikit saja dan terkadang tanpa pamor, akibatnya semua yang tanpa pamor atau sedkit sekali pamornya disebut pamor Sedayu. Keris yang tanpa pamor ini, yang besinya hitam mulus, disebut “ tanpa pamor” saja atau “ Kelengan”
KETERANGAN PUSAKA :
DAPUR : BROJOLPAMOR : KELENG (PENGAWAK WAJA)
TANGGUH : MAJAPAHIT
PANJANG BILAH : 36,5 cm
PANJANG PESI : 8 cm
MAHAR : Rp.1.200.000